KeluargaParenting

Sikap Terpadu Pendidikan Anak

Mendidik Anak

Mendidik anak itu mudah-mudah sulit bagaikan mengendalikan layang-layang yang dibawa angin. Jika terlalu ketat menahan benangnya bisa jadi putus tetapi jika terlalu longgar menahan benangnya akan lepas tanpa arah. Sesulit apapun mendidik anak tetap akan terkendali apabila kita menjalankan  5 sikap secara terpadu, yaitu:

  1. Pinter, artinya, orang tua harus cerdas memahami sifat masing-masing anak dan cerdas memilihkan cara dan lembaga yang tepat untuk masing-masing anak. Karena setiap anak adalah pribadi yang unik, yang tiada duanya, yang pada dasarnya tidak bisa disamakan, maka mendidik anak antara satu dengan yang lain harus dibedakan, termasuk ketika nanti saatnya memilihkan fakultas dan jurusan.
  2. Kendel, artinya seorang pendidik harus berani. Berani memasukan ke lembaga pendidikan yang berkualitas meskipun jauh dari tempat tinggal, berani membiayai berapapun besarnya, meskipun harus hutang atau menjual asetnya, termasuk berani juga meskipun keputusan memilihkan lembaga pendidikan terbaiknya itu ditentang oleh sebagian dari anggota keluarga yang lain.
  3. Tegel, artinya orang tua harus tega (dalam bahasa jawa “mentala”). Dalam proses pendidikan, kesulitan, keterpaksaan dan ketakutan selalu akan dihadapi oleh siapapun. Prinsip berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian harus dikenalkan kepada anak. Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu akan mendatangkan kemudahan. Jangan engkau persulit hidup anakmu dengan membiasakan hidup mudah. Didiklah anak-anak kita dari realitas bukan dari fasilitas. Menyayangi dan memanjakan anak berlebih-lebihan akan menghambat proses pendidikan anak.
  4. Prigel, artinya orang tua selama menjadi pendidik harus bisa memberi contoh sebagai figur yang rajin, tekun, terampil dan cekatan bahkan heroik di depan anak-anak.
  5. Supel, artinya orang tua harus pandai berkomunikasi, memberi motivasi dan memberi solusi. Jangan sedikit-sedikit memarahi dan memberi sanksi. Orang tua boleh marah, tetapi jangan menjadi pemarah. Orang tua harus menasihati tetapi jangan menjadi pemaki. Jika perlu, orang tua siap menjadi sahabat, sebagai tempat curhat.

Dengan 5 sikap tersebut, anak-anak kita siap menjadi manusia pelopor, bukan pengekor, perintis bukan pewaris, pengais bukan pengemis, penggerak bukan penggertak, berkarakter bukan yang karaten. Anak yang luar biasa bukan biasa di luar. Siap menjadi pemain bukan menjadi permainan.

Share Kebaikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *