KeluargaKeluarga Bahagia

Desain Nama Terbaik

Didesainkan dirancang nama terbaik

Apapun yang ada di dunia ini pasti ada namanya. Apalagi keberadaan anak yang sudah lahir ke dunia, tentu saja butuh diberi nama. Oleh karen itu di dalam hadits di atas, di samping kita diperintah aqiqoh dan mencukur rambut kepala, juga diperintah memberi nama anak yang baru lahir tersebut. Tentu saja sebagai orang tua harus berusaha memberikan nama yang terbaik untuk anak-anak tercinta. Adapun nama yang baik apabila didalam nama itu setidak-tidaknya mengandung tiga muatan, yaitu:

  1. Nama sebagai identitas

Ibarat sebuah produk, nama adalah sebagai merk atau brand, minimal nama bagi kita adalah cara untuk memanggil. Agar nama bermakna identitas sebaiknya kita memberi nama yang unik, yang tidak banyak padanannya, apalagi nama pasaran’. Dengan keunikan nama yang kita berikan kepada anak kita, nantinya akan memudahkan dalam menyebut dan memanggilnya, tetapi jika nama itu banyak yang menyamai, bisa jadi akan membingungkan ketika anak dipanggil. Misalnya jika di dalam sebuah kelas ada tiga anak yang bernama Budi, maka ketika ada panggilan Budi, masih harus menjelaskan Budi yang mana?. Di sinilah dituntut kreatifitas dan kejelian memberikan nama anak yang memenuhi tuntutan identitas.

  • Nama sebagai mahkota (perhiasan)

Nama yang baik hendaklah juga mengandung nilai keindahan (estetika). Ibaratnya sebagai aksesoris yang kita berikan agar anak kita merasa bangga dan senang dengan nama tersebut. Jika yang kita berikan adalah nama yang indah, sedikit banyak akan menumbuhkan rasa percaya diri dan merasa diterima oleh lingkungannya. Sehingga anak kita mudah berkembang secara positif, mentalitasnya menjadi kuat. Sebaliknya nama yang tidak indah dan trendi apalagi cenderung kuno akan membuat akan kita merasa malu, minder, kecil hati dan akhirnya perkembangan mentalnya mengarah ke hal yang negatif.

  • Nama sebagai do’a

Nama yang baik hendaknya memuat harapan, cita-cita bahkan ideologi yang kita amanahkan kepada anak-anak kita. Memberi nama yang baik tidak cukup yang unik dan indah. Keunikan dan keindahan nama hendaknya dilengkapi dengan harapan kita sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak kita. Usahakan memberi nama yang mengandung cita-cita yang luhur, islami dan memiliki perspektif. Nama jangan terlalu memberatkan bagi anak-anak kita. Nama jangan menjadi beban, sehingga justru bisa menjadi penghambat kepribadian anak-anak kita. Sehingga banyak terjadi dalam masyarakat, perilaku seseorang tidak seindah namanya. Bahkan banyak anak diberi nama-nama yang indah dan agung namun perilakunya sangat tercela dan memalukan. Oleh sebab itu ada baiknya kita istikhoroh terlebih dahulu sebelum memilihkan nama terbaik untuk anak kita.

Jika anak sudah bisa diajak berkomunikasi jangan lupa menjelaskan kepadanya apa makna nama yang ia sandang, agar ia memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan harapan-harapan kita kepadanya. Jika perlu, nama itu tidak terlalu pajang, tetapi juga jangan terlalu sederhana.

Orang zaman dahulu harapannya kepada anak sederhana, tetapi anaknya banyak. Sedangkan orang sekarang harapannya kepada anak sangat banyak tetapi jumlah anaknya sedikit. Orang sekarang memberi nama anak panjang-panjang, seakan-akan semua obsesinya ditumpahkan untuk memberi nama anaknya, akibatnya banyak anak-anak yang keberatan nama (kabotan jeneng).

  1. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki arti nama yang sangat baik yaitu “yang terpuji”, beliau adalah teladan kita dalam kebaikan
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan memberi nama-nama yang baik pada umatnya.
    Misalnya pada hadits berikut:

ﺃﺣﺐ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ

“Nama-nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman”. [HR. Muslim]

  1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang penggunaan nama-nama yang buruk serta jelek maknanya
    Misalnya pada hadits berikut:

ﺃَﺧْﻨَﻰ ﺍﻷَﺳْﻤَﺎﺀِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺟُﻞٌ ﺗَﺴَﻤَّﻰ ﻣَﻠِﻚَ ﺍﻷَﻣْﻼَﻙِ

“Nama yang paling keji di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seseorang bernama dengan nama ‘Malikal Amlaak’ (rajanya para raja). ” [HR. Bukhari & Muslim]

  1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengubah nama-nama yang buruk menjadi nama-nama yang baik
    Dari ‘Aisyah,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُغَيِّرُ الاِسْمَ الْقَبِيحَ

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengganti (mengubah) nama yang jelek.” (HR. Tirmidzi, shahih)

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ﺃَﻥَّ ﺍﺑْﻨَﺔً ﻟِﻌُﻤَﺮَ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻬَﺎ ﻋَﺎﺻِﻴَﺔُ ﻓَﺴَﻤَّﺎﻫَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺟَﻤِﻴﻠَﺔَ

“Salah satu putri Umar bin Khattab ada yang diberi nama Ashiyah (wanita pembangkang). Kemudian diganti oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nama Jamilah.” [HR. Ahmad dan Muslim]

Share Kebaikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *