Aksi World Clean Up Day 2022, Kepala MA Miftahunnajah Sampaikan 3 Pesan Penting
Sleman—Diikuti 191 Negara, 34 Provinsi dan 13 juta relawan se-Indonesia, aksi bersih-bersih sampah (World Clean Up) di gelar, Sabtu, 17 September 2022. Wilayah DIY dilaksanakan di 5 titik, salah satu titik clean up-nya adalah MA Miftahunnajah Sleman.
Kepala Madrasah, Muslikh Bahaddur, S.Pd. menjelaskan bahwa program ini diselenggarakan mendukung program mandatori Kementerian Agama RI yang mengamanatkan kepada Madrasah untuk peduli terhadap lingkungan. Pihaknya juga sangat tertarik dengan gerakan ini karena banyak hal penting yang dapat dipelajari bagi para siswa.
Bekerjasama dengan World Clean Up DIY (WCD) DIY, pihaknya mengajak siswa, guru dan karyawan dan juga warga sekitar madrasah untuk melakukan aksi sehari memungut sampah bersama dan juga memanfaatkannya. Tak hanya itu, madrasah juga mengajak para orangtua siswa serta relasi madrasah untuk turut terlibat dalam program ini. “Semua terlibat dalam aksi ini, mulai dari siswa, guru karyawan, dan juga para orangtua,” jelasnya.
Muslikh menambahkan, gerakan ini dapat menyampaikan pesan yang sangat penting bagi masyarakat luas. “Paling tidak ada 3 pesan penting yang dapat dipetik” jelasnya. “Pertama, gerakan ini merupakan gagasan yang lahir dari pemikiran yang besar, maka siswa bisa belajar menjadi orang besar yang punya gagasan besar. Dengan adanya aksi ini, siswa menjadi termotivasi untuk melakukan hal-hal besar yang inspiratif dan bermanfaat. Kedua, dari sisi manfaat, aksi ini sangat penting karena dapat berkontribusi mengurangi dampak buruk sampah yang tidak terkendali,” tambahnya. “Dan yang ketiga, dari sampah yang dikelola dengan baik, kita bisa belajar tentang menejemen dan pemanfaatan sampah”, terangnya.
Senada yang di sampaikan perwakilan WCD DIY, Puja, bahwa pihaknya mengajak 13 juta penduduk Indonesia dalam 1 hari ini untuk memungut sampah, memilah hingga memanfaatkannya kembali. Puja menjelaskan mengapa 13 juta? Karena untuk melakukan perubahan paling tidak butuh keterlibatan sebanyak 5% dari jumlah penduduk Indonesia. “Butuh 5% penduduk Indonesia untuk bisa menggerakkan masyarakat”, terangnya.
Acara di awali dengan ceremoni pembukaan, dan dilanjutkan aksi bersih sampah di lingkungan madrasah, hingga lingkungan warga sekitar. Warga sangat apresiatif dengan adanya gerakan yang dilakukan siswa ini. Muhammad Nur Setyo, selaku Kepala Dukuh Wonorejo sangat senang dan mendukung gerakan ini. “Kita dukung gerakan ini, dan berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk peduli terhadap lingkungan”, jelasnya.
Aksi sosial terbesar di dunia ini juga mendapat dukungan langsung dari Kementerian Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Dalam video yang ditayangkan oleh Biro Humas Kementerian Agama RI baru-baru ini, Gus Yaqut menyampaikan bahwa sampah menjadi salah satu sektor yang berkontribusi tinggi terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GKR) di Indonesia. Tingginya Emisi Gas Rumah (GRK) kaca dapat menyebabkan pemanasan global dan memicu perubahan iklim. Akibatnya jika dibiarkan akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Menurutnya, menjaga kebersihan menjadi upaya strategis sekaligus berkontribusi positif untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
“Menjaga kebersihan menjadi upaya strategis sekaligus berkontribusi positif untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca”, terangnya.
“Gerakan untuk mengajak Indonesia tetap bersih dan bebas sampah juga harus di dukung bersama. Saya Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia mendukung penuh World Clean Up Day Indonesia 2022, Saya siap bergabung dan mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta seluruh umat beragama, untuk bergabung dalam, ‘Kami 13 Juta Menuju Indonesia Bersih dan Bebas Sampah’ “, lanjutnya.
dokumen video : https://www.youtube.com/shorts/7c-5gRG65i4
(Abu Fathiya)