Jihad HartaZiswaf

Patungan Masuk Surga

Bagi kaum muslimin yang telah dimuliakan oleh Allah SWT. Dengan diberi kesempatan, kekuatan dan kemauan untuk beribadah haji sebagai tamu-Nya. Tentunya masih hangat dalam ingatan, ketika berada di antara RUKUN YAMANI dan HAJAR ASWAD saat bermunajat kepada Allah SWT sebagai Shohibul bait dengan do’anya:

“Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa ;adzaabannar,wa;adkhilna aljannata ma’a al-abroor,Yaa ‘Aziizu Yaa Ghoffaar, Yaa Robb al Alamin’.

“Yaa Tuhan Kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa api neraka, Dan masukkanlah kami ke dalam syurga bersama orang-orang baik [mabrur], wahat Dzat Yang Maha Perkasa,wahai Dzat Yang Maha Pengampun, wahai Tuhan Semesta Alam.”

Kaum muslimin yang sedang menjalani puasa wajib, ketika bulan Ramadhan menjadi tamu mulian mereka. Hampir setiap malam di sela-sela sholat tarawih mereka berdo’a, “As’alukal jannah wa a’udzubika min annaar- Ya Allah aku memohon kepadamu masuk surga dan aku berlindung kepadamu dari api neraka.

Terhindar dari siksa api neraka dan mendapat jaminan masuk surga adalah target minimal bagi seorang muslim yang masih percaya dengan kehidupan sesudah mati. Oleh karena itu setiap ibadah, baik yang vertical, maupun horizontal, akan menjauhkan kita dari neraka dan mendekatkan kita ke surga, termaasuk ibadah haji. Rasulullah bersabda, “Haji mabrur, tiada balasan baginya melainkan surga [HR.Bukhari dan Muslim]

Setiap perindu surga seharusnya tahu, bahwa syarat untuk masuk surga bukan sekedar mengandalkan aqidah yang bersih dari syirik, ibadah yang benar terbebas dari bid’ah [kreatifitas] dan akhlak terpuji yang jauh dari sifat-sifat jahiliyah. [Memang syahadat, sholat, puasa, zakat, haji merupakan syarat-syarat untuk masuk surga]. Namun ada syarat lain yang banyak dilupakan dan diabaikan oleh sebagian besar kaum muslimin, yaitu jihad dan sabar. Allah SWT pemilik surga-Nya, menyatakan

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” [QS.:3:142]

Maka sungguh sangat “eman-eman” apabila sudah berjerih-payah mengumpulkan sekian banyak syarat untuk bisa menghuni surga yang mulia, sementara syarat yang menentukan malah diabaikan atau kita tinggalkan. Jika itu sekedar syarat masuk kuliah, masuk kerja, masuk rumah sakit, mungkinbisa menyusul atau dilengkapi belakangan atau mungkin kita bisa bernegosiasi dengan penjaganya dengan KKN, tetapi bagaimana kalau itu masalah masuk surga? Firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Hai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang pada waktu itu seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar,maka jangan sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan pula penipu [syetan] memperdayakan kamu dalam mentaati Allah.” [QS:31:33].

Share Kebaikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *