Jenis-Jenis Cinta
Manusia sebagai makhluk yang paling canggih makhluk yang multidimensional sebagai suatu kesatuan yang kompleks tentu saja dalam mengekspresikan cinta bias bermacam-macam dan bertingkat-tingkat. Paling tidak ada 5 jenis cinta yang diekspresikan manusia terutama dalam berinteraksi dengan realitas di sekitarnya. Sudah sering saya sampaikan bahwa di dalam diri manusia ada 5 dimensi atau 5 dorongan hidup yang masing-masing dorongan sebagai pembeda jenis cinta yang satu dengan yang lain. Kelima jenis cinta itu adalah:
1. Cinta Rasional, cinta dialogis, cinta logis
Merupakan ekspresi cinta yang didorong oleh dimensi basyariah, animal rasional, cinta yang tidak sekedar dorongan naluri dan syahwat. Sering kita lihat suami-istri secara fisik tidak seimbang kok mampu menjaga kesetiaan. Ketika ditanya alasannya, karena mereka mampu mendialogkan setiap persoalan yang mereka hadapi. Mereka cocok karena komunikasi rasionalnya lancar. Kenapa orang masih mencintai mobilnya yang sudah tidak trendi, padahal dia orang kaya, karena dia menganggap secara rasional mobil itu tidak ada alasan untuk diganti. Ada seorang guru mencintai salah satu murid itu lebih berprestasi ketimbang murid-murid yang lain.
2. Cinta Nafsiyah, cinta psikologis
Kecintaan seseorang kepada sesuatu karena sesuatu yang dicintai itu mempunyai pengaruh terhadap kebutuhan jiwanya. Cinta kepada seorang penyanyi karena lagunya mampu menentramkan jiwanya. Kecintaan oistri terhadap suami karena suaminya mampu menciptakan rasa aman dan kebahagiaan. Cinta kepada ikan Arwana sebab ketika memandang jiwanya tenteram. Cinta kepada para tetangga karehna merasa tenang dan harmonis dengan lingkungannya. Cinta kepada teman karena dia merasa bebas dan aman mencurahkan problematika hidupnya.
3. Cinta Ruhaniyah, Cinta Spiritual, Cinta Idealis
Cinta pada Tuhan, Rasul, agama, kebenaran, keadilan dan hal-hal lain yang bersifta nilai tergolong pada jenis cinta ini. Seorang aktivitas da’wah ketika ditanya kenapa kok memilih seorang wanita tertentu sebagai istrinya, jawabannya karena adanya kesamaaan aqidah, adanya kesepakatan tentang visi dan misi hidupnya. Kenapa kok mencintai ustadznya lebih dari saudaranya, kenapa seorang lebih mencintai Islam, ketimbang tradisi dan institusinya. Kenapa kok memilih partai tertentu padahal dia tidak menguntungkan dunianya, partai itu tidak dipilih oleh keluarga dan masyarakatnya, mungkin ada alasan idealisnya.
Lima jenis cinta itu secara potensial ada di dalam diri setiap manusia namun antara manusia yang satu dengan yang lain bisa berbeda-beda mana yang paling menonjol dan paling dominan. Idealnya kalimat cinta itu tetap kita pertahankan dan kita Ekspresikan. Agar kita selamat maka perlu dipahami hirarkinya.