Kecerdasan CintaKeluarga

Cinta Berproses

Sesuatu yang bersifat relasioner, artinya cinta itu tidak bisa mandiri. Cinta adalah menunjjukkan pola hubungan. Kata penghubung seperti kepada, dengan, dan, terhadap adalah selalu dipakai untuk mengantarkan hubungan cinta. Oleh karena itu, mau tidak mau cinta bermula dari:

  1. Adanya kontak, baik kontak yang bersifat informasi maupun yang bersifat interaksi.Kadang-kadang kita bias memiliki benih cinta hanya karena mendapat informasi.Ummat Islam sekarang mencintai Nabi Muhammad hanya karena informasi.Apalagi dengan kontak interaksi, umumnya cinta yang kuat karena kontak ini sehingga sering kita dengar ungkapan “witing trisno mergo songko kulino” (awal cinta karena telah biasa).
  1. Keinginan untuk mengenal. Jika benih cinta sudah muncul saat terjadi kontak, maka tak terhindarkan untuk melanjutkan perkenalan, yang pada dasarnya dalam rangka untuk melakukan penilaian dan mengambil kesan. Ketika perkenalan dan penilaian telah melahirkan kesan maka hasilnya bias menjadi dua kemungkinan, yaitu kesan positif akan berkembang menjadi simpati dan kesan negative akan melahirkan antipasti.
  1. Konsentrasi, pencurahan perhatian. Ingatan, perasaan dan gerakan untuk diarahkan kepada obyeknya. “Mau makan ingat dia,mau tidur,lihat foto bersamapun akan dikaitkan dengan yang diberikan rasa simpati. Tahapan inilah yang sering mendorong seseorang berperilaku aneh, resah, gelisah, kadang yang semula ilimuwan berubah menjadi sastrawan.
  1. Munculnya kerindunan. Dorongan untuk bertemu, bersama, bercengkerama dan berdua adalah hal yang selalu hidup dalam diri orang yang jatuh cinta. Kholwat, berduaan ditempat sepi adalah kebutuhan.
  1. Penghambaan. Inilah puncak prosesnya cinta, jika manusia sudah sampai disini proses cintanya harus hati-hati, harus mundur, diam atau maju. Kecerdasan mengambil keputusan sangat dibutuhkan. Jika yang kita cintai yang bersifat materi atau kepentingan duniawi, awas bencana sudah didepan mata. Kalau kita sudah menghamba kepada manusia, benda-benda atau pemikiran-pemikiran ideologi rendahan hancurlah kehormatan kita, jatuhlah kemuliaan kita. Penghambaan dan pengabdian manusia adalah milik Allah “Dan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah” (QS. Al-Bqarah: 165)
Share Kebaikan