Sekilas Tentang Jodoh
DALAM KESENDIRIAN dan kesepian kita sering merenung tentang jodoh.Dalam kebersamaan keramaian kita sering bertanya- Tanya,berbincang, berdebat bahkan berebut tentang jodoh, pembicaraan berkisar pada apa, siapa, mengapa saya sulit mendapatkan jodoh dan bagaimana cara yang terhormat untuk mendapat jodoh.
Apa itu jodoh?
jodoh sering juga disebut sebagai pasangan atau pendamping . Dalam kaitan keluarga jodoh adalah suami atau istri dalam pandangan islsm ada waktu tertentu suami boleh memiliki istri sampai empat dan wanita hanya boleh memiliki satu suami.Islam membolehkan poligami dan melarang poliandri .”kawinilah wanita-wanita lain yang kamu sukai dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka kawinilah seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki .Yang demikian itu adalah lebih dekat kapada tidak berbuat aniaya (Qs. 4:3).Pada dasarnya setiap sesuatu diciptakan selalu berpasangan atau berjodohan (QS. 36:36). Termasuk di dalamnya manusia “Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu-cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu” (QS. 16:72). Jodoh atau pasangan tidak sekedar untuk menyalurkan kecenderungan melainkan sekaligus sebagai stabilisator, penjaga keseimbangan atau ketenangan, dan diantara tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk menjadi teman kita dalam mencapai tujuan rumah tangga atau keluarga yang masing-masing siap untuk kerja sama. Ingat berkeluarga adalah berorganisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama dengan kerja sama bukan sama-sama kerja.
Siapa jodoh saya?
Bahwa jodoh berkaitan dengan takdir adalah benar. Bahwa orang pada dasarnya sudah ditakdirkan oleh Allah memiliki jodoh adalah hal yang harus kita yakini, tapi yang menjadi persoalan adalah siapa yang pas dan dikehendaki oleh Allah menjadi jodoh saya. Jika kita bicarakan ada dua yaitu apa yang dikehendaki Allah kepad kita dan apa yang dikehendaki Allah dari kita. Yang membedakan kalimat diatas adalah “kepada” dan kata “dari”. Apa yang dikehendaki Allah kepada kita adalah sebuah rahasia Allah kepada kita adalah sebuah rahasia Allah. Kita tidak diberi tahukan sebelum terjadi. Siapa jodoh saya, kapan saya mati, saya besok kaya atau tidak, kenapa saya berkulit hitam, kenapa saya lahir di Indonesia dan lain-lain. Adalah kehendak Allah kepada kita. Itu adalah urusan Allah, hak prerogratifnya sebagai Tuhan yang Maha Kuasa. Kita sebagai makhluk kalau sudah terjadi tidak ada kemampuan untuk menolaknya. Inilah medannya sikap sabar dan tawakkal. Memikirkan dan mempersoalkan apa yang dikehendaki Allah kepada kita tidak ada manfaatnya bahkan akan melahirkan kesulitan yang mengantar kesesatan dan kebinasaan. Kehendak Yang kedua adalah masalah yang harus dipikirkan dan diikhtiarkan oleh manusia. Apa yang dikehendaki Allah dari kita adalah tugas sebagai makhluk. Kehendak ini dinyatakan oleh Allah lewat Alquran dan Sunnah Rasulnya. Allah menghendaki kita untuk mencari ilmu silaturahmi salat zikir berdoa berusaha dan lain-lain.
Sebelum mendapatkan jodoh kita tidak tahu pasti siapa jodoh kita Sebelum diserahkan kepada kita. Rahasianya masih disimpan Allah. Dukun tukang ramal astrologi dan psikolog pun tidak tahu pasti siapa jodoh yang pas untuk kita. Untuk mengetahui siapa jodoh kita maka kita dituntut untuk melakukan usaha ikhtiar atau upaya. Untuk mengetahui Siapa jodoh saya dalam Bahasa istirahatnya Maka sangat ditentukan bagaimana dia mengetahui “siapa diri saya”. Sulit mengetahui siapa jodohnya bagi orang yang belum mengenal dirinya. Oleh karena itu orang yang sudah paham Siapa dirinya akan mudah untuk mendapatkan jodoh. Jadi jodoh adalah penutup kekurangan diri kita dan kelebihan kita adalah menutup kekurangan jodoh kita. Orang yang tidak paham kelebihan dan kekurangannya akan sulit untuk menentukan siapa yang bias mengimbanginya. Pasangan yang ideal itu bagaimana? ideal itu ada dua macam yaitu ideal objektif dan ideal subjektif. Nabi Muhammad adalah laki-laki ideal dan Khadijah adalah wanita ideal adalah hal yang objektif. Tapi masing-masing anda adalah Apakah sebagai laki-laki atau wanita ideal? Apakah orang-orang yang ideal secara objektif adalah pasangan ideal kita secara subjektif. Apakah orang cantik cerdas kaya solehah yang ada di kampong saya adalah jodoh ideal Saya? Di sini lah banyak orang sulit mendapatkan jodoh karena tidak memahami ideal secara objektif dan ideal secara subjektif. Tidak bisa membedakan antara yang menjadi keinginan dengan jodohnya. Sehingga sering menolak Jatah yang sudah tersedia karena Mengharap yang jadi dambaanya.